
Natasha Risky Renovasi Rumah
Renovasi Hunian Setelah Perpisahan
Musala Natasha Risky muncul ketika Natasha Rizki memutuskan merombak rumahnya di Cipete setelah bercerai dari Desta Mahendra. Ia memilih gaya Japandi yang minimalis dan kalem agar rumah itu bisa jadi ruang pelipur lara sekaligus tempat hening bersama tiga anaknya.
Baca juga: Tengku Dewi Oplas di Korea Selatan: Upgrade Penampilan Super yang Bikin Heboh

Sentuhan Warna Kayu & Atmosfer Adem
Musala Natasha Risky tampil dengan warna coklat kayu terang yang mendominasi interior rumahnya. Lampu LED yang lembut menyinari ruang ibadahnya agar menimbulkan kesan hangat. Rak minimalis di sudut musala memberi ruang untuk alas salat dan Alquran, menciptakan suasana sederhana tapi penuh makna.
Musala sebagai Tempat Ketenangan & Doa
Musala Natasha Risky letak ruang ibadahnya berada di ruang keluarga agar mudah dijangkau. Natasha memilih posisi itu agar anak-anaknya terbiasa melihat aktivitas beribadah. Saat Alexa atau lampu otomatis menyala, ia merasa bahwa rumahnya menyatu dengan iman dan rasa syukur.
Baca juga: Billy Syahputra Jadi Ayah: Konfirmasi Pernikahan & Kehamilan Pertama dengan Vika Kolesnaya
Interior yang Mendukung Konsentrasi Religius
Musala Natasha Risky desainnya tidak memuat ornamen berlebihan. Natasha memilih furnitur sederhana dan dinding netral agar fokus tetap pada doa dan refleksi. Jendela besar membiarkan cahaya matahari masuk pagi hari sehingga koran dan sajadah mendapat sinar alami—itu membantu menghargai tiap detik ibadah.
Ruang Keluarga dan Musala Saling Terhubung
Musala Natasha Risky ikut mengalami keterikatan otomatis dengan ruang keluarga. Natasha belajar bahwa ibadah tidak terpisah dari aktivitas rumah tangga. Ketika anak-anak bermain di ruang tamu, mereka barangkali melihat sang ibu berdoa dan mereka belajar bahwa kehidupan dan spiritualitas itu berjalan beriringan.
Baca juga: Empat Kontainer Udang Indonesia Ditarik AS: Ketika Laut Menyimpan Cerita Tentang Radioaktif

Pesan Natasha Lewat Musala dan Rumahnya
Musala Natasha Risky bukan sekadar tempat ibadah fisik bagi Natasha, ia jadi simbol baru dalam hidupnya. Natasha berharap musala itu mengingatkan bahwa iman bisa membangun ketenangan setelah badai kehidupan. Ia juga berharap bahwa keheningan dan ketulusan dalam ruangan kecil itu memberi kedamaian bagi siapa saja yang berada dalam rumahnya.