
Foto Gerhana Bulan yang Terjadi
Pada malam menjelang Jumat, 7 September 2025, langit Indonesia akan menyuguhkan pemandangan luar biasa: Gerhana Bulan total. Fenomena luar biasa ini bukan sekadar langka, tetapi juga menjadi momen bagi jutaan orang di negeri ini untuk menatap keajaiban semesta dengan penuh kekaguman.
Baca juga: Kepergian Encuy Preman Pensiun yang Bikin Hati Tersayat: Tawa di Layar, Luka di Balik Tirai

Waktu yang Tepat untuk Bersyukur
Puncak gerhana total—saat seluruh permukaan Bulan tertutup bayangan Bumi—diramalkan terjadi sekira pukul 01:30 WITA (atau 00:30 WIB) dan berlangsung hingga sekitar 02:52 WITA (01:52 WIB). Bagi masyarakat di wilayah Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga NTT dan Maluku, ini adalah kesempatan langka menyaksikan “Bulan Darah” menyala merah di langit malam.
Seluruh Nusantara Bisa Menikmati
Pada malam itu, seluruh kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Denpasar, Makassar, Pontianak, hingga Jayapura, akan menikmati tontonan langit yang dramatis. Dari fase awal hingga total eclipse serta penutupnya, durasi totalnya bisa mencapai sekitar 3,5 hingga 4 jam, tergantung lokasi dan cuaca setempat.
Baca juga: Aden Bajaj Berubah! Dari Dunia Hiburan ke Jalan Hijrah yang Menyentuh Hati
Mengapa Bulan Mendadak Merah?
Fenomena berubah warna ini terjadi karena atmosfer Bumi membelokkan cahaya matahari, yang kemudian terpantul oleh Bulan. Fenomena ini kerap disebut Bulan Darah. Inilah salah satu keajaiban alam yang sekaligus mengingatkan kita bahwa di atas sana, semesta sedang beraksi—dengan keindahan dan ketenangan nan misterius.
Baca juga: Kenapa Black Mamba Ahmad Sahroni Selalu Jadi Bahan Omongan? Ini Alasannya
Berikut Rekap Singkat Fase Gerhana
Tahap Gerhana | Waktu (WIB) | Waktu (WITA) |
---|---|---|
Awal Penumbra | Mulai ± 22:28 | Mulai ± 23:28 |
Mulai Gerhana Sebagian | ± 23:27 | ± 00:27 |
Awal Gerhana Total (Puncak) | ± 00:30 | ± 01:30 |
Akhir Total | ± 01:52 | ± 02:52 |
Akhir Gerhana | ± 03:55 | ± 04:55 |
Baca juga: Siapa Ahmad Sahroni? Dari Hidup Susah Kini Jadi Politisi Sekaligus Crazy Rich

Bagaimana Menikmatinya?
-
Carilah lokasi terbuka dengan pandangan langit seluas mungkin, seperti taman kota atau atap gedung.
-
Gunakan kamera atau teleskop sederhana, gerhana ini sangat fotogenik—tapi jangan menatap langsung tanpa pelindung.
-
Catat waktu-waktu penting, seperti fase totalitas, agar tidak terlewat momen paling dramatis.
-
Perhatikan cuaca, beberapa kota memiliki potensi awan yang lebih tinggi—cek prakiraan 1-2 hari sebelum malam gerhana.
Lebih dari sekadar fenomena astronomi, momen Gerhana Bulan ini bisa menjadi pemersatu—saudara, sahabat, hingga tetangga bisa menghadapi langit malam bersama, menyatu dalam keagungan alam. Ini bukan tentang sains semata, tetapi tentang rasa kecil dan takjub di bawah langit luas.