
Close The Door
Besarnya Kanal Podcast dan YouTube
Podcast Close The Door menjadi salah satu konten andalan milik Deddy Corbuzier yang menyita perhatian banyak penonton. Kanal YouTube-nya mencatat total tayangan miliaran kali dalam satu tahun yang membuat estimasi pendapatan iklan melonjak.
Baca juga: Tak Cuma Jadi Lorraine Warren, Ini Fakta Vera Farmiga yang Bikin Fans Terpana

Estimasi Pendapatan Bulanan dari Iklan
Berdasarkan data publik, Deddy dapat meraih penghasilan dari YouTube dalam kisaran US$ 15,1 ribu hingga US$ 242 ribu per bulan, atau setara Rp 224 juta hingga Rp 3,59 miliar dari iklan saja.
Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa kanal miliknya berpotensi menghasilkan antara Rp 435 juta hingga Rp 6,9 miliar per bulan dari iklan.
Kontribusi Channel Lain di Bawah Naungan
Deddy tidak hanya mengandalkan satu kanal. Ia mengelola puluhan kanal YouTube lewat entitas media kreatifnya. Karena itu, Penghasilan Close The Door bisa meningkat signifikan ketika diperhitungkan bersama kanal-kanal pendukung lainnya.
Baca juga: Menyelami Profil Bedu: Dari Brebes ke Panggung Hiburan
Perbandingan dengan Pendapatan Lainnya
Di samping keuntungan dari YouTube, Deddy juga memiliki usaha-usaha lain, seperti gym, kuliner, dan bisnis kreatif. Namun penghasilan iklan dari kanal podcast tetap menjadi tulang punggung utama yang membuat angka “pendapatan bulanan” yang sering disebut publik terasa spektakuler.
Pengaruh Terhadap Keluarga, Termasuk Azka Corbuzier
Keberhasilan podcast membawa dampak positif bagi keluarga Deddy. Anak laki-lakinya, Azka Corbuzier, tumbuh dalam lingkungan di mana profesi digital menghasilkan pendapatan besar dan memberi pelajaran bahwa profesi kreatif bisa bernilai tinggi.
Baca juga: Anisa Bahar Menikah, Awal Babak Baru dalam Hidup Sang Pedangdut Senior

Catatan Penting bagi Publik dan Kreator
Meskipun Penghasilan Close The Door menunjukkan angka yang fantastis, kreator baru perlu memahami bahwa angka itu dipengaruhi oleh jumlah tayangan, engagement, dan monetisasi lainnya seperti sponsor. Kesuksesan tidak datang instan, tetapi konsistensi, kualitas konten, dan strategi monetisasi yang matang.